Ketahanan Pangan di Dunia Modern: Tantangan dan Solusi
Ketahanan Pangan di Dunia Modern: Tantangan dan Solusi
Ketahanan pangan adalah kondisi dimana masyarakat mempunyai akses yang dapat diandalkan terhadap pangan yang terjangkau dan bergizi dalam jumlah yang cukup. Ketersediaan pangan bagi masyarakat dari berbagai kelas dan negara, jenis kelamin atau agama merupakan elemen lain dari ketahanan pangan. Demikian pula, ketahanan pangan rumah tangga dianggap ada ketika seluruh anggota keluarga, sepanjang waktu, mempunyai akses terhadap pangan yang cukup untuk hidup aktif dan sehat. Individu yang memiliki ketahanan pangan tidak hidup dalam kelaparan atau ketakutan akan kelaparan. Ketahanan pangan mencakup ketahanan terhadap gangguan pasokan pangan di masa depan.
Gangguan tersebut dapat terjadi karena berbagai faktor risiko seperti kekeringan dan banjir, gangguan pelayaran, kekurangan bahan bakar, ketidakstabilan ekonomi, dan perang. Kerawanan pangan adalah kebalikan dari ketahanan pangan: suatu keadaan di mana ketersediaan pangan yang sesuai terbatas atau tidak menentu.
Inisiatif Terbaru
Forum Ketahanan Pangan online menampilkan Jerome C. Glenn, pendiri The Millennium Project, yang memiliki jaringan node global di tujuh puluh satu lokasi di seluruh dunia, dan Natasha Udu-Gama, Direktur, Ilmu Pengetahuan Komunitas dan Kemajuan AGU Thriving Program Pertukaran Bumi dari American Geophysical Union (AGU), yang memiliki lebih dari 300.000 anggota dan afiliasi di 147 negara.
Thriving Earth Exchange (TEX) AGU menghubungkan masyarakat dengan ilmuwan untuk menghadapi tantangan lokal terkait dengan bahaya alam, perubahan iklim, keadilan lingkungan, ketahanan pangan, polusi, ketahanan dan keberlanjutan. Turut hadir adalah Scot Bryson CEO Orbital Farm dan Claire A. Nelson, Sustainability Engineer dan futuris wanita Top 50 Forbes yang mendapat penghargaan sebagai Juara Perubahan Gedung Putih. Forum Ketahanan Pangan ini diselenggarakan bersama oleh Zann Gill dari GAIL [Global Action Improv Lab], Ulrike Zeshan, Pimpinan Game Lab untuk Co-Lab Regeneratif Global, Mike Simmons Pendiri/CEO Astronomi untuk Ekuitas dan Pimpinan Lembah Silikon Brock Hinzmann untuk Proyek Milenium, dengan sponsor tambahan, termasuk Lifeboat Foundation dan Ocean Foundation.
Konsep Ketahanan Pangan yang Berkembang
Konsep ketahanan pangan telah berkembang seiring berjalannya waktu. Empat pilar ketahanan pangan meliputi ketersediaan, akses, pemanfaatan, dan stabilitas. Selain itu, ada dua dimensi lagi yang penting: keagenan dan keberlanjutan. Keenam click here dimensi ketahanan pangan ini diperkuat dalam pemahaman konseptual dan hukum tentang hak atas pangan. KTT Pangan Dunia pada tahun 1996 menyatakan bahwa “makanan tidak boleh digunakan sebagai instrumen tekanan politik dan ekonomi.”
Ada banyak penyebab kerawanan pangan. Yang paling penting adalah harga pangan yang tinggi dan gangguan pasokan pangan global misalnya akibat perang. Ada juga perubahan iklim, kelangkaan air, degradasi lahan, penyakit pertanian, pandemi, dan wabah penyakit yang semuanya dapat menyebabkan kerawanan pangan.
Dampak kerawanan pangan dapat mencakup kelaparan dan bahkan kelaparan. Kerawanan pangan kronis berarti tingginya tingkat kerentanan terhadap kelaparan dan kelaparan. Kelaparan kronis dan kekurangan gizi pada masa kanak-kanak dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan anak. Ketika stunting telah terjadi, peningkatan asupan nutrisi setelah usia sekitar dua tahun tidak mampu membalikkan kerusakan tersebut. Malnutrisi parah pada anak usia dini seringkali menyebabkan cacat pada perkembangan kognitif.[