Daftar Tanaman Endemik yang Terancam Punah di Indonesia
Daftar Tanaman Endemik yang Terancam Punah di Indonesia
Indonesia menjadi tempat tinggal bagi beragam tanaman dengan ciri khas yang hanya tumbuh di wilayah tertentu, dikenal sebagai tanaman endemik. Sayangnya, seiring berjalannya waktu, beberapa tanaman endemik di Indonesia hampir punah.
Sebagaimana yang diketahui, Indonesia terkenal karena keanekaragaman hayatinya. Berbagai jenis flora dan fauna terdapat mulai dari Sabang hingga Merauke.
Sayangnya, seiring berjalannya waktu, jumlah tanaman-tanaman tersebut semakin berkurang. Populasi beberapa tanaman endemik dikabarkan semakin menurun karena berbagai faktor, seperti kebakaran hutan, pengambilan liar, alih fungsi lahan, dan faktor lainnya. Seiring dengan berkurangnya populasi, tanaman-tanaman tersebut kini terancam punah.
Pemerintah terus berupaya untuk melindungi, mengawasi, dan menjaga keberadaan tanaman endemik di Indonesia agar tidak punah. Salah satu contohnya adalah indonesiaplant.com Acung Jangkung (Amorphophallus decus-silvae Backer & Aldrew), yang hanya ditemukan di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Tanaman ini termasuk dalam kategori bunga bangkai dengan tinggi mencapai 2-3,5 meter. Tanaman ini memiliki tangkai daun berwarna abu-abu dengan totol berwarna cokelat tua yang acak. Sebagaimana bunga bangkai, acung jangkung mengeluarkan aroma tajam ketika mekar.
Berdasarkan data LIPI, jumlah populasi acung jangkung terus menurun dan diperkirakan menjadi kurang dari 10 ribu tanaman. Peningkatan konversi lahan adalah faktor utama dalam penurunan populasi acung jangkung.
Pohon palahlar
Pohon palahlar (Dipterocarpus littoralis Blume) adalah spesies tanaman asli dari Nusakambangan. Pohon yang memiliki ketinggian mencapai 35 meter ini memiliki potensi untuk menghasilkan kayu yang berkualitas. Selain itu, pohon palahlar juga memiliki potensi sebagai tanaman obat dengan memanfaatkan kulit kayu dan daunnya yang memiliki sifat anti-bakteri. Pembalakan ilegal menyebabkan penurunan populasi pohon kantong semar.
Kantong semar biasanya terdapat di beberapa daerah Kalimantan Barat. Potensi kantong semar sebagai tanaman hias yang indah dapat terwujud.
Penurunan populasi kantong semar disebabkan oleh perburuan liar dan kerusakan habitat alami, termasuk kebakaran hutan.
Anggrek hitam adalah spesies tumbuhan endemik Indonesia yang hampir punah, seperti Coelogyne pandurata L yang sering ditemukan di Pulau Kalimantan, terutama Kalimantan Timur.
Meskipun disebut anggrek hitam, sebenarnya anggrek ini tidak sepenuhnya berwarna hitam. Warna hitam hanya terlihat pada bagian lidah bunga, sedangkan kelopak bunga berwarna hijau kekuningan.
Anggrek hitam biasa hidup bergerombol membentuk rumpun yang tumbuh di habitat yang relatif lembap. Tanaman anggrek ini memiliki pola berbunga yang cukup konsisten. Dikenal karena daya tariknya, anggrek hitam menjadi simbol flora di Kalimantan Timur. Masyarakat setempat mengidentifikasinya sebagai kersik luai.