Setiap Hari, Batam Menghasilkan 1.200 Ton Sampah
Setiap Hari, Batam Menghasilkan 1.200 Ton Sampah
Pada Kamis siang (26/9), ratusan mahasiswa berkumpul di depan Kantor Wali Kota Batam, menyampaikan pesan yang tidak bisa diabaikan. Bukan terkait Upah Minimum Kota, Uang Kuliah Tunggal, atau Pilkada. Tuntutan mereka sederhana namun penting, yaitu masalah pengelolaan sampah.
Di bawah sinar matahari yang terik, suara-suara mereka terdengar jelas melalui pengeras suara, mengungkapkan kekhawatiran mengenai pengelolaan sampah di kota ini. ”Sampah menumpuk dan tersebar di jalan,” ungkap Koordinator Lapangan Aliansi Pemuda Mahasiswa Batam (APMB), Habibi, yang memimpin demonstrasi tersebut.
Kekhawatiran ini muncul bukan tanpa alasan. Masalah sampah di Batam telah lama menjadi perhatian, tetapi solusi yang nyata masih belum terlihat. Pada sejumlah lokasi, sampah terlihat menumpuk tinggi. Di sepanjang jalan utama, limbah plastik dan sampah lainnya berserakan, seakan menjadi bagian dari pemandangan kota.
Kekhawatiran mahasiswa ini sangat beralasan. Hal ini mendorong Pjs Wali Kota Batam, Andi Agung, untuk turun langsung memeriksa pengelolaan sampah di Batam. Tempats yang dikunjungi termasuk TPA Punggur, Sekupang, dan lainnya. Ia merasa prihatin dengan kondisi yang ada, bahkan menilai bahwa armada pengangkut sampah sudah tidak layak pakai.
”Memang sudah tidak layak dan perlu diganti. Semua armada itu sudah dalam kondisi rusak,” katanya. Pengelolaan sampah harus dilakukan dengan baik. Dari pengamatan yang ada, hanya 20 persen armada yang dalam kondisi baik, sementara sisanya sangat parah atau rusak berat. ”Ini perlu kami tangani segera. Faktanya, setelah turun ke beberapa titik, terlihat bahwa armada memang harus diganti. Bila diperbaiki, biayanya akan lebih besar dibandingkan membeli armada baru,” tambah Andi.
Ia menganggap pengelolaan sampah sebagai salah satu prioritas utama. Ia juga mendorong DPRD Batam untuk memprioritaskan pembelian armada baru. ”Batam adalah kota modern dan kota wisata. Tidak seharusnya pengelolaan sampah seperti ini. Masalah ini karachimetalexchange.com harus menjadi prioritas untuk ditangani,” tegasnya. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam menginformasikan bahwa pendapatan daerah dari pengelolaan sampah mencapai Rp38 miliar per tahun. Dengan angka sebesar itu, Andi berpendapat dananya harus digunakan kembali untuk pengelolaan sampah. Ia yakin bahwa masalah yang selama ini dikeluhkan masyarakat dapat diatasi, dan petugas kebersihan akan lebih nyaman dalam menjalankan tugas jika dilengkapi armada yang memadai.
”Jika banyak sampah di jalan, itu berarti ada masalah dalam pengelolaan. Kepentingan saya di sini murni untuk menyelesaikan masalah sampah dan kepentingan warga Batam,” ujarnya. Saat ini, Batam memiliki 140 unit armada pengangkut sampah, dan hanya 26 unit yang berusia lima tahun, sedangkan sisanya telah berusia belasan tahun. Diperlukan langkah konkret untuk menemukan solusi dalam penyelesaian masalah ini.
”Jika pengelolaan sampah baik, maka kota ini juga akan bersih dan indah. Dengan demikian, impian menciptakan kota yang modern dan maju bisa terwujud,” kata Andi. Selanjutnya, penting juga untuk memetakan lokasi Tempat Penampungan Sampah (TPS) yang layak dan dapat diakses oleh masyarakat. Pengangkutan sampah yang tepat waktu juga harus menjadi perhatian.
”Masyarakat tentu menginginkan sampah diangkut tepat waktu. Ini juga yang membuat mereka (masyarakat) membuang sampah sendiri, namun sayangnya tidak di tempat yang semestinya. Oleh sebab itu, perlu sekali data TPS yang mudah dijangkau masyarakat,” imbuhnya.
Andi juga mengimbau masyarakat Batam agar lebih peduli terhadap lingkungan dan berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan yang bersih dari sampah. DLH Batam tidak sepenuhnya bersalah dalam pengelolaan sampah. Ada faktor lain yang membuat DLH Batam kesulitan dalam menghadapi masalah sampah ini.
Hal ini diungkapkan oleh Pengamat Lingkungan, Hendrik Hermawan, beberapa waktu lalu, yang menilai rendahnya anggaran untuk pengelolaan sampah di Kota Batam menjadi salah satu kendala bagi DLH dalam menjalankan tugasnya.