Ceroboh Pilih Wedding Organizer, Acara Pernikahan Kacau
Ceroboh Pilih Wedding Organizer, Acara Pernikahan Kacau
Setiap wanita punyai langkah berlainan saat mengartikan pernikahan. Cerita seputar pernikahan setiap orang juga dapat memiliki berwarna sendiri. Ada selalu hal yang demikian individual dari segalanya yang terkait dengan pernikahan, seperti cerita Teman dekat Fimela yang dilibatkan dalam Lomba Menulis Fimela Juli: My Wedding Matters ini.
Oleh: T – Denpasar
Pernikahan seperti titik akhir dua individu yang dimabuk cinta. Ada banyak sekali keinginan dan doa dalam pernikahan. Tidak terlepas dari persiapan materi dan psikis yang perlu ditemui setiap pasangan. Penyiapan diawali dari poin penting, keramat, dan pendamping harus juga dipikir masak, misalnya:
Tentukan tanggal.
Tentukan lokasi.
Penyiapan pra nikah di KUA.
Penyiapan pranikah di keluarga.
Undangan, souvenir, make up, dan dress kode.
Katering.
Acara.
Sesudah pacaran lebih kurang empat tahun, pada akhirnya tiba tingkatan seterusnya yang dinanti. Apalagi jika bukan pernikahan. Dengar kata “pernikahan” sudah pasti bayang-bayangku ialah jadi aktris satu hari. Beberapa hal yang perlu disiapkan, tetapi zaman saat ini ada wedding organizer cukup memotong pikiran mengenai penyiapan pernikahan.
Awalannya kupikir tentukan tanggal bisa dilaksanakan dengan sembarangan. Maunya menikah pada tanggal elok, tetapi adat masalah itu tidak bisa diganti. Saya harus bertanya ke ‘orang pintar’ lebih https://oceanshoresweddings.com/ dulu berkenaan tersebut. Sesudah temukan tanggal yang cocok berdasar penghitungan namaku dan calon suami, rupanya dari faksi calon suami juga mendatangkan ‘orang pintar’. Ke-2 ‘orang pintar’ rupanya memiliki ketidaksamaan pandangan berkenaan tanggal. Baik, pada akhirnya kami memutuskan ambil tanggal yang tidak terbaik, alias biasa-biasa saja asal pernikahan bisa diadakan saat akhir pekan. Ini untuk mempermudah beberapa tamu di luar kota untuk mendatangi acara kami.
Tanggal telah oke, selanjutnya ialah tempat. Sebelumnya saya putuskan cari wedding organizer. Temanku tawarkan jasanya. Saya dan ia bukan kawan dekat, tetapi saya memahami ia anak yang bagus. Saya segera menyetujui dengan tidak berpikir berkenaan kekuatan dan keprofesionalannya. Pemikiran waktu itu ialah karenanya rekan tentu saja harga juga jadi ‘harga teman’.
Memakai Jasa Wedding Organizer
Selain itu saya bisa dengan bebas memberikan detil pernikahan yang aku inginkan. Kekasih temanku yang menekuni di bagian ini juga memberikan keyakinan dengan obrolannya mengenai kepiawaiannya atur sejumlah pernikahan sejauh ini. Final mereka yang hendak mengurusi dekor, undangan, presenter, dokumentasi, dan vokalis pada acara pernikahanku. Bekasnya saya memutuskan untuk mengatasinya sendiri.
Diawali dari pakaian pengantin. Waktu itu rekanan calon suamiku yang seorang pendesain tawarkan membikinkan pakaian pengantin sebagai hadiah pernikahan. Langsung saya senang. Dia juga yang hendak memvisualisasikan desain yang pas bagiku dan pasanganku. Membuat desain, menghitung, membuat pola, sampai pilih bahan juga dilaksanakan. Semua berjalan lancar meskipun saya kurang menyenangi bentuknya. Tetapi untuk ia, saya sangat pas memakai gaun yang hendak dibikinnya karena sesuai bentuk badanku. Gaun ini akan saya pakai saat hajatan. Untuk ikrar nikah, saya akan sewanya saja di salon.