Polbangtan Kementan Jadikan Smart Agriculture sebagai Pendukung Pertanian Masa Depan
Polbangtan Kementan Jadikan Smart Agriculture sebagai Pendukung Pertanian Masa Depan
Seminar Nasional Polbangtan Bogor tahun ini dibungkus dengan hybrid dan ditayangkan dengan streaming langsung di Youtube Kanal Polbangtan Bogor Official menggamit professional yang pakar dan pegiat pertanian sebagai keynote speaker.
Salah satunya Edi Santosa sebagai Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura yang sampaikan mengenai Smart Agriculture Memberikan dukungan Pertanian Saat Depan: Recent Status dan Arah Peningkatan.
Edi menjelaskan jika ide baru dalam pengendalian sumber daya dan lingkungan pertanian memakai tehnologi informasi dan komunikasi kekinian, robotika (instrumentasi), drone, dan AI (kepandaian bikinan) dengan terpadu dengan IoT dalam rencana tingkatkan efektivitas, keproduktifan, dan kebersinambungan pertanian.
Menurut Edi, saat menerapkan Smart Agriculture, harus penuhi beberapa prinsip seperti berikut:
1. Sensor dan Sensing: Kumpulkan data tanah, cuaca, kelembapan, dan faktor yang lain. Data untuk memutuskan pemakaian sumber daya (air dan pupuk).
2. Analitis Data: Data besar dari sensor dan piranti yang lain bisa dikaji untuk memberikan wacana mengenai keadaan pertanian yang sebetulnya.
3. Mekanisasi/Robot/AI: Pemakaian mekanisasi, robotik dan AI tingkatkan efektivitas dalam beberapa tugas seperti penyemprotan pestisida, panen, dan pemeliharaan.
4. Pengawasan Pertanian Berbasiskan Drone: Deskripsi visual yang terang mengenai keadaan tanaman dan tanah, memungkinkannya petani untuk ambil perlakuan yang on time.
5. IoT (Internet of Things): Komunikasi real time untuk terhubung informasi mengenai pasar, cuaca, dan praktek terbaik.
6. Pertanian Akurat: Dalam input, proses, panen, dan produk.
7. Pengendalian Sumber Daya yang Berkesinambungan: menjamin keberlangsungan usaha.Dalam peluang yang masih sama, Abdul Roni Angkat sebagai Kepala Balai Training Pertanian Lampung, menjelaskan jika saat hadapi pertanian di masa datang, ada 5 program Kementerian Pertanian yang bisa memberikan dukungan smart agriculture. Salah satunya Program mengenai click here tersedianya, akses, dan mengonsumsi makanan berkualitas, Program mengenai tambahan nilai dan daya saing industri, Program Riset dan Inovasi Sains dan Tehnologi, Program mengenai Pendidikan dan Sekolah Kejuruan, dan Program Support Management.
Roni menambah argumen kenapa smart farming sangat dibutuhkan, karena ada Peralihan cuaca dan dinamika lingkungan hingga tidak mungkin kembali Bertani dengan manual tergantung pada alam karena akan mengusik produksi saat tanam dan hasil tani. Disamping itu, Sumber Daya Alam Terbatas, modal dan pengetahuan milenial yang berkembang ikut ambil peranan.
Selainnya akademiki dan karyawan Kementerian Pertanian, Prastyo Ruandhito sebagai CEO dan Co-Founder BroilerX mengambil semangat peserta seminar. Prastyo memperjelas jika Pendayagunaan program digital dan Internet of Things di Pertanian Alih bentuk digital penting agar bisa lebih memajukan industri dan jadi lebih terbuka
Selainnya seminar talkshow, acara ini di ramaikan oleh presentasi oral dari 46 orang pemakalah yang sudah kumpulkan hasil kreasinya Di mana panggilan peserta telah dilaksanakan semenjak dua bulan sebelumnya.
Adapun lingkup topik untuk paper yang dipertandingkan mencakup Agroteknologi, Sosial Ekonomi Pertanian, Peternakan dan Kesehatan Hewan, Teknik Pertanian dan Biosistem, dan Penerangan dan Pendayagunaan.